Kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan masa pensiun mereka ternyata masih rendah. Sekitar 9 dari 10 orang merasa belum siap menghadapi masa pensiunnya.
Hal ini terungkap dalam survei yang digelar HSBC di 15 negara dengan melibatkan 15.000 responden. Hasil survei itu menunjukkan rendahnya kesadaran masyarakat dan minimnya persiapan yang sudah dilakukan untuk masa pensiun.
- Hanya 13 persen responden merasa sudah mempersiapkan masa pensiun mereka.
- Sekitar 86 persen responden mengaku tidak tahu sumber pendapatan mereka saat pensiun nati.
- Hanya seperempat (27 persen) merasa sudah memahami keuangan jangka panjangnya.
- Hampir setengah (43 persen) sudah menyusun rencana untuk kehidupan selanjutnya, meski masih belum mendapat gambaran jelas tentang masa pensiun mereka.
- Sekitar 14 persen responden belum mempersiapkan pensiun sama sekali.
Group Chairman of HSBC Stephen Green menyatakan, kesenjangan kesiapan responden ini memperlihatkan bahwa banyak masyarakat yang masih membutuhkan petunjuk untuk menangani keuangan mereka. Keuangan yang dimaksud tentu bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan persiapan keuangan untuk masa depan.
Tak hanya itu, survei tersebut juga memperlihatkan betapa masyarakat lebih mengutamakan keuangan jangka pendek ketimbang jangka panjang. Sebut saja asuransi motor, mobil, dan rumah seringnya mendapat alokasi dana yang lebih besar ketimbang asuransi.
“Survei ini menunjukkan minimnya pemahaman masyarakat tentang persiapan keuangan jangka panjang. Mereka sepertinya kurang terdidik atau kurang sadar bahwa persiapan jangka panjang tidak kalah penting dari jangka pendek,” kata Mark Twigg, Director Cicero Consulting yang menyelenggarakan survei for HSBC ini.